Sabtu, 31 Juli 2010

LAPORAN DWI MINGGUAN (KAB.BELU)



LAPORAN KEGIATAN BERKALA
ATAMBUA - BELU








No Hari Tanggal Lokasi Permasalahan Solusi CP
1. Sabtu 7/17/2010 SMAN 1 ATAMBUA VLC tidak dapat memutar video langsung melalui digibox Kemungkinan Seamolec tidak mengadakan siaran Bpk. Solomon
2. Senin 7/19/2010 SMAN 1 ATAMBUA VLC tidak dapat memutar video langsung melalui digibox DigiBox diganti dengan Cadangan yang di bawa Rustam Bpk. Solomon
3. Rabu 7/21/2010 SMAN 1 KIMBANA Remote tidak dapat mengakses DigiBox Tombol Menu TV pada remote aktif, tekan tombol DV3 untuk mengaktifkan remote untuk menu DigiBox Bpk. Niko




SNR turun menjadi 64 % Restart Ulang DigiBox, parabola sudah di kunci dengan kuat. Bpk. Niko




Melakukan pelatihan bagaimana membackup data dari Server dengan WinSCP Peserta sudah dapat mengoperasikan sendiri seluruh perangkat yang tersedia Bpk. Niko
4. Kamis 7/22/2010 SMAN 1 ATAMBUA DigiBox sudah dapat menerima siaran, signal seamolec turun 78 % DigiBox perlu di pancing dulu di tempat lain (SMAN 1 KIMBANA), perlu pointing ulang untuk mencapai signal > 80 % Bpk. Solomon
5. Sabtu 7/24/2010 SMAN 1 KIMBANA Siaran Seamolec tidak dapat diterima dari hari Jum'at - Sabtu ini Cek ke seamolec tidak ada jawaban, perlu jadwal yang pasti tentang siaran seamolec Bpk. Niko
6. Minggu 7/25/2010 KUPANG Kabupaten Kupang mengalami kesulitan dalam pemasangan parabola Membantu tim kabupaten Kupang (Wasum) untuk melakukan pemasangan dan instalasi seaedunet Sandi Seamolec
7. Senin 7/26/2010 KUPANG Membantu Wasum melakukan pointing dan instalasi server di SMAN 1 KUPANG TENGAH Sinyal Seamolec mencapai > 77 %, server sudah di instal Sandi Seamolec
8. Selasa 7/27/2010 KUPANG Membantu Wasum melakukan pointing dan instalasi server di SMAN 1 KUPANG TIMUR Sinyal Seamolec mencapai 77 %, server sudah di instal Sandi Seamolec
9. Rabu 7/28/2010 KUPANG Membantu Wasum melakukan pointing dan instalasi server di SMAN 1 TAKARI Sinyal Seamolec mencapai 77 %, server belum tersedia Sandi Seamolec
10. Kamis 7/29/2010 KUPANG Membantu Wasum melakukan pointing dan instalasi server di SMAN 1 AMARASI Sinyal Seamolec mencapai 77 %, server sudah di instal Sandi Seamolec
11. Jum'at 7/30/2010 KUPANG Membantu Wasum melakukan pointing dan instalasi server di SMAN 1 KUPANG BARAT Sinyal Seamolec mencapai 77 %, server sudah di instal Sandi Seamolec
12. Minggu 7/31/2010 ATAMBUA Kembali ke atambua Meneruskan monitoring siaran Febri

Jumat, 30 Juli 2010

Laporan Akhir Juli 2010

Hadir di pulau pengembaraan di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan Prov. Nusa Tenggara Timur pada sabtu, 17 Juli 2010. Awalnya terjadi kerancuan, mengingat kami dengan Rustam Ikhsanusi (Staff Seamolec) sedianya berangkat tgl 16/07 tapi diundur sehari yaitu 17/07 mengingat tidak tersedianya tiket pesawat untuk tgl 16/07, hal itu juga sudah dikonfirmasikan ke pihak YGCC dlm hal ini Mas Erwin dan Mas Apri, namun terjadi miskomunikasi, informasi pengunduran jadwal kami tidak sampai ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Kab. TTS, sehingga pd 16/07 sebenarnya telah berkumpul guru2 perwakilan dari 5 sekolah yang akan mendapatkan bantuan jaringan SeaEdunet. Namun Alhamdulillah semua itu tidak menjadi kendala berarti.
Keesokan harinya, minggu 18/07 kami langsung disambut dengan sangat baik di SD Inpres Oenali Kec. Amanuban Barat, sampai kami dianugerahi kenang2an cindera mata berupa selendang yang merupakan khas Budaya Timor. setelah berramah tamah beberapa saat, kami pun langsung menyerahkan perlengkapan SeaEdunet untuk 2 sekolah yaitu SD Inpres Oenali dan SD GMIT Oinlasi Kec. Amanuban Selatan. sekitar jam 13.00 WITA kami meluncur ke SD N Kesetnana Kec. Molo Selatan dan disambut oleh Kepala Sekolah yang didampingi beberapa orang guru. setelah berramah tamah, kemudian kami menyerahkan perlengkapan SeaEdunet untuk 3 sekolah yaitu untuk SD N Kesetnana, SD N Ajaobtomas Kec. Molo Utara dan SD Inpres Panite 2 Kec. Amanatun Selatan.
Senin, 19/07 semua perwakilan dari 5 sekolah yang akan menjadi Teknisi Lokal di masing-masing sekolah berkumpul di SD Inpres Oenali guna mengikuti pelatihan yang kami adakan, hadir pada saat itu Sekretaris Dinas PPO kab. TTS. Selesai pelatihan kami lanjutkan dengan pointing di SD Inpres Oenali hingga pukul 18.30 WITA.
Hari-hari kami selanjutnya disibukkan dengan pointing dari 1 sekolah ke sekolah lain, hingga akhirnya semua titik berhasil terpasang jaringan SeaEdunet. Namun demikian ada sedikit kendala yang kami alami, diantaranya di SD Inpres Panite 2 ternyata belum memiliki komputer dan berjanji akan membeli komputer pada sekitar bulan Agustus ketika dana BOS cair (maklum sekolah di sini memang tidak memungut biaya sepeser pun dari siswa sehingga semua kebutuhan sekolah harus menunggu cairnya dana BOS). Akibatnya kami belum sempat menginstal server pada sekolah tersebut. Proses pointing di 5 sekolah berhasil kami selesaikan pada Sabtu 24/07.
Hari Minggu, 25/07, Rustam meluncur ke Kupang karena esok harinya, senin 26/07 dia harus kembali ke Jakarta. Senin pagi saya melakukan pengecekan di SD N Kesetnana, memang sengaja saya memulai pengecekan di sekolah ini mengingat di sekolah ini yang paling susah dalam pemasangan parabola, dimungkinkan karena angin yang sangat kencang sehingga parabola goyang-goyang terus. Selepas dari Kesetnana, saya langsung meluncur ke Oenali, tepatnya di rumah Ibu Yublina A Tahun, Kepala SD Inpres Oenali, di sini saya diterima dengan baik, bahkan disediakan tempat untuk tinggal tanpa harus mengeluarkan dana untuk nge-kos.
Untuk memastikan jaringan terpasang dengan baik, selasa 27/07 saya meluncur ke SD GMIT Oinlasi untuk melakukan pengecekan. namun sayang sekali sampai di sana Listrik padam, saya tunggu hingga pukul 13.00 WITA listrik belum juga menyala, akhirnya saya pulang tanpa hasil. keesokan harinya, Rabu 28/07 saya ditelpon oleh Sekretaris Dinas PPO Kab. TTS dan disuruh menghadap beliau. sesampai di kantor Dinas PPO, saya disambut Sekretaris Dinas dan beberapa Kasubdin di ruang Sekretaris. Pada kesempatan tersebut, Sekretaris menyatakan, mengingat banyaknya jumlah calon Mahasiswa yang diterima berasal dari Kec. Amanuban Tengah dan Amanuban Timur, sementara jaringan SeaEdunet yang dipasang tidak terdapat di wilayah tersebut dan jarak dengan titik SeaEdunet yang sudah terpasang jaraknya cukup jauh dari kecamatan tersebut, sementara dua titik SeaEdunet yang telah terpasang yakni di SD Inpres Oenali dan SD N Kesetnana memiliki jarak yang tidak terlalu jauh, maka Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. TTS melalui Sekretaris Dinas meminta kami untuk memindahkan salah satu titik SeaEdunet (SD Inpres Oenali atau SD N Kesetnana) ke wilayah Kec. Amanuban Tengah agar akses mahasiswa dari wilayah tersebut tidak terlalu jauh. saat itu saya menjawab, bahwa saya hanyalah pelaksana tugas di lapangan, semua keputusan ada pada pihak Pertamina selaku pemilik Proyek dan Dinas PPO selaku Pemerintah Kab. TTS. namun demikian saya memberikan gambaran, jika melihat diantara dua titik (antara SD Inpres Oenali dan SD N Kesetnana), maka SD Inpres Oenali layak dipertahankan, mengingat jaringan di tempat tersebut cukup stabil, lain halnya di SD N Kesetnana angin bertiup sangat kencang sehingga posisi parabola terus goyang yang mengakibatkan jaringan SeaEdunet tidak stabil sehingga seringkali tidak mampu menangkap siaran dari pusat.
Mendengar penuturan saya tersebut, Sekretaris Dinas PPO mengatakan bahwa pihaknya akan mengkoordinasikan hal tersebut dengan Bupati TTS selaku Pemerintah tertinggi di wilayah ini.
Kamis, 29/07 saya diminta oleh Ibu kepala SD Inpres Oenali untuk memberikan pelajaran komputer bagi guru-guru di sekolah tersebut, terutama yang selama ini mengoperasikan komputer namun banyak sekali hal yang belum dimengerti. Alhamdulillah proses belajar berjalan lancar hingga saya pulang pukul 12.30 WITA. sebenarnya pada hari ini juga saya mendapat SMS dari Ibu Rosalina E. Lobo, Kepala SD N Kesetnana untuk mengoperasikan komputer di sekolahnya, namun karena sudah terlanjur berjalan pembelajaran di Oenali, sehingga keesokan harinya, jum'at 30/07 baru saya meluncur ke SD N kesetnana. sesampai di sana, ternyata yang dimaksud Ibu Kepala adalah menjalankan jaringan SeaEdunet di sekolahnya. saya pun langsung membuka jaringan server dan menyalakan televisi, namun ternyata jaringan turun drastis, hingga mentok di angka 67, padahal sebelumnya berada di posisi 84. hal ini terjadi dikarenakan cuaca angin yang terlalu kencang sehingga parabola goyang dan tidak stabil. Ketika saya sampaikan ke pihak kepala sekolah, beliau hanya mengatakan bahwa semua itu harus dengan kerja keras dan sabar, jangan minta enaknya saja pasang langsung jadi. Pada kesempatan itu saya menyampaikan hasil pertemuan saya dengan Sekretaris Dinas PPO, tentang kemungkinan akan dipindahkannya jaringan seaEdunet di sekolah ini ke wilayah Kec. Amanuban tengah, Kepala sekolah justru langsung menanggapi bahwa jika sampai dipindahkan maka pihaknya yang merasa telah mengeluarkan sejumlah dana guna pemasangan jaringan SeaEdunet tersebut menolak keras dan tidak akan menyetujui jaringan SeaEdunet yang telah terpasang di sekolahnya dipindahkan ke sekolah lain.
selanjutnya saya koordinasikan hal ini kepada Sekretaris Dinas PPO, namun beliau hanya mengatakan bahwa semua keputusan menunggu hasil koordinasi dengan Bupati, dan hal itu belum sempat beliau sampaikan. Kepala sekolah bahkan langsung menginstruksikan kepada penjaga sekolah untuk membeli semen dan membongkar parabola yang telah terpasang yang selanjutnya dipindahkan di sebelah selatan, diharapkan dengan dipindahkan nantinya posisi parabola bisa stabil.
Demikian laporan sementara saya, mudah-mudahan teman-teman semua, serta pihak seamolec berkenan memberikan koreksi guna kelancaran tugas saya selama di Kab. TTS Prov NTT ini hingga 6 bulan ke depan. Terima kasih...

Selasa, 27 Juli 2010

Kegiatan Awal Tiba di lokasi

Hari Sabtu tanggal 24 Juli 2010, saya dan pak Ali mengantar peralatan SeaEdunet kelima titik sekolah yang telah ditujukan. Namun ada 1 sekolah yang belum menerima peralatan, karena pada saat kami datang oihak sekolah yang bersangkutan tidak ada ditempat. Sehingga kami memutuskan untuk menyelesaikan kegiatan pada hari itu pukul 19.30 WIT. Untuk solusi 1 titik yang belum menerima peralatan, kami berinisiatif untuk menghubungi pihak sekolah untuk mengambil sendiri perlatan ke Dinas Pendidikan karena kendaraan yang kami pakai sudah kembali ke Kupang minggu pagi.

KAB. BELU REPORT

LAPORAN KEGIATAN

HARI / TANGGAL : MINGGU / 11 JULI 2010
LOKASI : ATAMBUA – NUSA TENGGARA TIMUR


Hari ini Tim melakukan pointing parabola di SMA Negeri 1 ATAMBUA dengan peserta :

No Nama Jabatan Telphone
1 Kepala Sekolah SMA N 1 Kepala Sekolah 085253040488
2 Bapak Solomon Guru Komputer
(Pendamping Tekhnis) 081339297419


Ponting berhasil dilakukann dengan signal seamolec sekitar 82 %. Server kemudian menyusul di instalasi pada hari sabtu tanggal 17 Juli 2010 karena pada hari minggu (11 Juli 2010) komputer server belum tersedia. Server sudah siap untuk digunakan.


KENDALA YANG DIHADAPI :
angin di sekitar sekolah sangat kencang terkadang menurunkan kualitas signal sampai 80 - 81 %.



LAPORAN KEGIATAN

HARI / TANGGAL : SENIN / 12 JULI 2010
LOKASI : WELULI – NUSA TENGGARA TIMUR


Hari ini Tim melakukan pointing parabola di SMP Negeri 1 LAMAKNEN dengan peserta :

No Nama Jabatan Telphone
1 Bapak Gabriel Kepala Sekolah 085253034131
2 Bapak Mikhael Pendamping Kegiatan 081339183206
3 Bapak Vinsensius Pendamping Tekhnis 085253320918


Ponting berhasil dilakukan dengan signal seamolec sekitar 83 %. Namun belum melakukan instalasi server karena komputer untuk server belum tersedia, masih menunggu konfirmasi mereka setelah membeli komputer akan dilakukan instalasi.


KENDALA YANG DIHADAPI :
Jarak yang jauh dari kota, terdapat di puncak pegunungan. Kendaraan angkutan umum yang jarang ke arah sana (Lamaknen, Weluli).



LAPORAN KEGIATAN


HARI / TANGGAL

:

SELASA / 13 JULI 2010


LOKASI

:

KIMBANA – NUSA TENGGARA TIMUR






Hari ini Tim melakukan pointing parabola di SMA Negeri 1 TASIFETO BARAT (KIMBANA) dengan peserta :

No

Nama

Jabatan

Telphone


1

Bapak Yulius Berek

Kepala Sekolah

081339458840


2

Bapak Stefanus

Pendamping Tekhnis

085238314706


3

Bapak Nikodemus

Pendamping Kegiatan

081339009905





Ponting berhasil dilakukan dengan signal seamolec sekitar 84 %. Instalasi dan pelatihan sudah dilakukan. Uji coba pengiriman data dari Jakarta juga sudah berhasil melalui http://digiserver.seaedunet.local , Video dapat dijalankan melalui VLC player melalui DigiBox yang terhubung ke Server.

KENDALA YANG DIHADAPI :

Jarak tempuh yang jauh dari pusat kota Atambua.



LAPORAN KEGIATAN


HARI / TANGGAL

:

KAMIS / 15 JULI 2010


LOKASI

:

BETUN – NUSA TENGGARA TIMUR






Hari ini Tim melakukan pointing parabola di SMP Negeri 1 MALAKA TENGAH dengan peserta :

No

Nama

Jabatan

Telphone


1

Bapak Yohannes Bere

Kepala Sekolah

085253108573


2

Bapak Pius Nahak

Pendamping Kegiatan

085239302230


3

Bapak Johannes Seran

Pendamping Tekhnis

085238017581





Parabola telah di pointing dengan baik, signal seamolec 82 %. Server sudah di Instal pada hari Jum’at (16 Juli 2010) karena hari Kamis langsung menuju ke SMP Negeri 2 Malaka Tengah (KAPUTU) yang jaraknya jauh, namun server tersebut hanya memiliki RAM 256 MB dengan Hardisk IDE 40 GB jadi penerimaan Video memiliki kualitas yang buruk. Selain itu koneksi dari DigiBox ke Server menggunakan kabel Cross sehingga menurunkan kualitas siaran 10 mbps, itu dikarenakan PC tidak dapat mengenali kable Straight (non negotiate) Pelatihan penginstalan sudah dilakukan, sementara video dapat dijalankan langsung dari DigiBox di koneksikan ke Komputer/Laptop tanpa melalui server.


KENDALA YANG DIHADAPI :

Berada di Luar Kota Atambua, perjalanan membutuhkan waktu 3-4 Jam.



LAPORAN KEGIATAN


HARI / TANGGAL

:

KAMIS / 15 JULI 2010


LOKASI

:

BETUN – NUSA TENGGARA TIMUR






Hari ini Tim melakukan pointing parabola di SMP Negeri 1 MALAKA TENGAH dengan peserta :

No

Nama

Jabatan

Telphone


1

Bapak Yohannes Bere

Kepala Sekolah

085253108573


2

Bapak Pius Nahak

Pendamping Kegiatan

085239302230


3

Bapak Johannes Seran

Pendamping Tekhnis

085238017581





Parabola telah di pointing dengan baik, signal seamolec 82 %. Server sudah di Instal pada hari Jum’at (16 Juli 2010) karena hari Kamis langsung menuju ke SMP Negeri 2 Malaka Tengah (KAPUTU) yang jaraknya jauh, namun server tersebut hanya memiliki RAM 256 MB dengan Hardisk IDE 40 GB jadi penerimaan Video memiliki kualitas yang buruk. Selain itu koneksi dari DigiBox ke Server menggunakan kabel Cross sehingga menurunkan kualitas siaran 10 mbps, itu dikarenakan PC tidak dapat mengenali kable Straight (non negotiate) Pelatihan penginstalan sudah dilakukan, sementara video dapat dijalankan langsung dari DigiBox di koneksikan ke Komputer/Laptop tanpa melalui server.

KENDALA YANG DIHADAPI :

Berada di Luar Kota Atambua, perjalanan membutuhkan waktu 3-4 Jam.



Awal di Kupang

Jam 03.45 WIB, kami (saya dan Santoso) berangkat dari kosan Abdul Rizal menuju pertigaan jalan di depan UT. Saya membawa 1 tas berisi laptop dan buku tentang tarbiyah dan 1 tas berisi pakaian untuk selama magang di Kab. Kupang. Langkah demi langkah kami telusuri, sampai tibalah di pertigaan jalan samping UT. Setelah beberapa menit, ada sebuah SMS sampai ke HP boethoet-ku. Ternyata pesan itu dari Pak Ali dan memberitahukan bahwa kami harus menunggu di depan ATM Universitas Terbuka (UT)
Setelah sampai di depan ATM (04.05 WIB), sebuah taksi menghapiri kami. Ternyata Pak ali dalam taksi itu dan menyuruh kami untuk segera naik ke dalam taksi itu dan kamipun langsung menuju bandara Sukarno Hatta. Tepat pukul 05.25 WIB kami tiba di Terminal 1 bandara Sukarno Hatta. Ternyata jarak 45,8 KM ditambah berhenti selama 15 menit 16 detik menghabiskan uang Rp. 127.720. Ternyata mahal juga yaa???
Setelah sampai di terminal 1, kami pun bertemu dengan Irsandi Hasan (Staff Seamolec) dan kami langsung Ceck In yang dilanjutkan untuk sarapan di kantin bandara. Disana saya hanya pesen cornet dan sprite. Setelah sarapan, kami langsung menuju ruang tunggu. Tepat pukul 06.25 kami langsung menuju pesawat Batavia Air. Dan tepat pukul 06.55 kamipun berangkat menuju Kupang dan alhamdulillah pukul 09:22 Wib sampai juga di bandara El Tari Kupang.
Setelah semua barang bawaan dibawa, kamipun langsung menuju keluar dari bandara itu. Saya kira, untuk menuju Forum Guru Cerdas (FGC) NTT akan menggunakan kendaraan umum, tapi menggunakan jemputan dari karyawan FGC. Sudah hampir 1 jam jemputan pun belum datang, dan pukul 10.15 WIB ada yang menjemput.
Ditengah jalan, kami sempat berhenti di warung makan. Tak kusangka, ternyata yang dagangnya orang jawa. Di warung ini saya hanya pesan soto, nasi putih dan teh manis. Setelah makanan itu habis semua, kamipun keluar warung itu dan duduk-duduk di samping mobil jemputan (pick up). Sambil melihat-lihat keadaan sekitar, kami dikejutkan oleh mobil angkot. Ada apa dengan mobil angkot itu??? Ternyata suara musik dalam angkot itu keras banget sampe terdengar semua orang yang ada di pinggir jalan raya itu. Setelah angkot itu melewati kami, kami dikejutkan lagi oleh tulisan dalam mobil itu. Tulisan itu adalah “Jangan protes klo hanya melihat”. Pokoknya LIKE THIS banget dech. Dalam warung itu saya sempat menyamakan jam di hp. Karena antara Jabar dan NTT beda 1 jam.
Pukul 11.24 WIB kami langsung menuju gedung pertemuan FGC NTT. Disana kami mengambil semua peralatan untuk pointing. Setelah semua alat di angkut, kami langsung menuju Dinas Pendidikan Kab.Kupang, dan di tengah jalan kami sempat booking kamar 201 di Hotel Brenton. Alhamdulillah, pukul 15.00 Wib kami tiba di Dinas Pendidikan (Disdik) Kab. Kupang. Saya kaget dengan kondisi dinas pendidikannya. Karena disdik disini berbeda dengan disdik tempat magangku.
Disdik disini sangat sederhana. Lantainya aja masih menggunakan campuran antara tanah dan sedikit semen. Gentingnya masih menggunakan seng, pohon-pohonnya sedang meranggas dan didepan ruangan bagian keuangan ku lihat sumur tua yang sudah mengering. Ketika akan memasuki pintu ruang Sub Bag. Keuangan, kami disambut oleh lantai yang retak-retak. Ternyata, sungguh memprihatinkan.
Pukul 15.35 kami langsung menuju SMA N 1 Kupang Tengah yang beralamat di Jl. Timor Raya KM 18.3 Tanah Merah Kupang untuk memasang parabola dan alhamdulillah 20 menit kemudian kami sampai di sekolah itu. Ternyata, kondisi disini tidak berbeda dengan dinas pendidikannya. Hanya saja ada 2 ruang kelas yang temboknya menggunakan bambu dan beratapkan seng, lapangan upacara yang ditumbuhi oleh rumput-rumput yang mengering dan diujung lapangan itu ada 3 ekor sapi berwarna coklat, 4 ekor anjing yang badannya kurus-kurus dan ada 3 ekor kambing berbadan kurus berwarna coklat. Tidak jauh dari binatang itu, ada siswa-siswa yang sedang melaksanakan KBM.
Di sekolah itu kami hanya menyerahkan perlengkapan penunjang untuk pointing seperti 1 buah tiang parabola berwarna hitam sepanjang 2 meter, 1 buah parabola merk venus, digibox, Wireless D-Link dan Switch D-Link 8 port. Setelah semua alat di serahkan, kemudian kami menyuruh pegawai disana untuk memasang tiang parabola terlebih dahulu. Karena tiang parabola ini harus dipasang permanen. Setelah selesai semua, kamipun kembali ke Hotel Brenton untuk beristirahat.