Selasa, 27 Juli 2010

Awal di Kupang

Jam 03.45 WIB, kami (saya dan Santoso) berangkat dari kosan Abdul Rizal menuju pertigaan jalan di depan UT. Saya membawa 1 tas berisi laptop dan buku tentang tarbiyah dan 1 tas berisi pakaian untuk selama magang di Kab. Kupang. Langkah demi langkah kami telusuri, sampai tibalah di pertigaan jalan samping UT. Setelah beberapa menit, ada sebuah SMS sampai ke HP boethoet-ku. Ternyata pesan itu dari Pak Ali dan memberitahukan bahwa kami harus menunggu di depan ATM Universitas Terbuka (UT)
Setelah sampai di depan ATM (04.05 WIB), sebuah taksi menghapiri kami. Ternyata Pak ali dalam taksi itu dan menyuruh kami untuk segera naik ke dalam taksi itu dan kamipun langsung menuju bandara Sukarno Hatta. Tepat pukul 05.25 WIB kami tiba di Terminal 1 bandara Sukarno Hatta. Ternyata jarak 45,8 KM ditambah berhenti selama 15 menit 16 detik menghabiskan uang Rp. 127.720. Ternyata mahal juga yaa???
Setelah sampai di terminal 1, kami pun bertemu dengan Irsandi Hasan (Staff Seamolec) dan kami langsung Ceck In yang dilanjutkan untuk sarapan di kantin bandara. Disana saya hanya pesen cornet dan sprite. Setelah sarapan, kami langsung menuju ruang tunggu. Tepat pukul 06.25 kami langsung menuju pesawat Batavia Air. Dan tepat pukul 06.55 kamipun berangkat menuju Kupang dan alhamdulillah pukul 09:22 Wib sampai juga di bandara El Tari Kupang.
Setelah semua barang bawaan dibawa, kamipun langsung menuju keluar dari bandara itu. Saya kira, untuk menuju Forum Guru Cerdas (FGC) NTT akan menggunakan kendaraan umum, tapi menggunakan jemputan dari karyawan FGC. Sudah hampir 1 jam jemputan pun belum datang, dan pukul 10.15 WIB ada yang menjemput.
Ditengah jalan, kami sempat berhenti di warung makan. Tak kusangka, ternyata yang dagangnya orang jawa. Di warung ini saya hanya pesan soto, nasi putih dan teh manis. Setelah makanan itu habis semua, kamipun keluar warung itu dan duduk-duduk di samping mobil jemputan (pick up). Sambil melihat-lihat keadaan sekitar, kami dikejutkan oleh mobil angkot. Ada apa dengan mobil angkot itu??? Ternyata suara musik dalam angkot itu keras banget sampe terdengar semua orang yang ada di pinggir jalan raya itu. Setelah angkot itu melewati kami, kami dikejutkan lagi oleh tulisan dalam mobil itu. Tulisan itu adalah “Jangan protes klo hanya melihat”. Pokoknya LIKE THIS banget dech. Dalam warung itu saya sempat menyamakan jam di hp. Karena antara Jabar dan NTT beda 1 jam.
Pukul 11.24 WIB kami langsung menuju gedung pertemuan FGC NTT. Disana kami mengambil semua peralatan untuk pointing. Setelah semua alat di angkut, kami langsung menuju Dinas Pendidikan Kab.Kupang, dan di tengah jalan kami sempat booking kamar 201 di Hotel Brenton. Alhamdulillah, pukul 15.00 Wib kami tiba di Dinas Pendidikan (Disdik) Kab. Kupang. Saya kaget dengan kondisi dinas pendidikannya. Karena disdik disini berbeda dengan disdik tempat magangku.
Disdik disini sangat sederhana. Lantainya aja masih menggunakan campuran antara tanah dan sedikit semen. Gentingnya masih menggunakan seng, pohon-pohonnya sedang meranggas dan didepan ruangan bagian keuangan ku lihat sumur tua yang sudah mengering. Ketika akan memasuki pintu ruang Sub Bag. Keuangan, kami disambut oleh lantai yang retak-retak. Ternyata, sungguh memprihatinkan.
Pukul 15.35 kami langsung menuju SMA N 1 Kupang Tengah yang beralamat di Jl. Timor Raya KM 18.3 Tanah Merah Kupang untuk memasang parabola dan alhamdulillah 20 menit kemudian kami sampai di sekolah itu. Ternyata, kondisi disini tidak berbeda dengan dinas pendidikannya. Hanya saja ada 2 ruang kelas yang temboknya menggunakan bambu dan beratapkan seng, lapangan upacara yang ditumbuhi oleh rumput-rumput yang mengering dan diujung lapangan itu ada 3 ekor sapi berwarna coklat, 4 ekor anjing yang badannya kurus-kurus dan ada 3 ekor kambing berbadan kurus berwarna coklat. Tidak jauh dari binatang itu, ada siswa-siswa yang sedang melaksanakan KBM.
Di sekolah itu kami hanya menyerahkan perlengkapan penunjang untuk pointing seperti 1 buah tiang parabola berwarna hitam sepanjang 2 meter, 1 buah parabola merk venus, digibox, Wireless D-Link dan Switch D-Link 8 port. Setelah semua alat di serahkan, kemudian kami menyuruh pegawai disana untuk memasang tiang parabola terlebih dahulu. Karena tiang parabola ini harus dipasang permanen. Setelah selesai semua, kamipun kembali ke Hotel Brenton untuk beristirahat.

2 komentar:

Santoso mengatakan...

tambahin wasum, "sementara teman saya Santoso dan pendamping Seamolec pak Ali, terus melanjutkan perjalanan ke TTU dan tiba ditempat tujuan jam 12 malam..wkwkwkwkwk..

Wasum Diwa mengatakan...

Hahahaha...

Yang penting khan selamet..

Posting Komentar